Kpop Lovers

한국을 진짜 좋아해...!!!

[Lomba Fiksi Fantasi 2012] PANGERAN TAMPAN DAN PUTRI KECOA


KEYWORD: Pohon pisang, Polkadot, Salju, Pasar malam, Jelantah

Disebuah pulau kecil yang berada tepat ditengah lautan terdapatlah sebuah kerajaan yang terkenal dengan keindahan alam dan kemakmurannya. Tapi sayangnya semua anggota kerajaannya mempunyai suatu kelemahan yang sangat besar, yaitu sangat takut dengan kecoa, sehingga seluruh rakyatnya diperintahkan untuk membasmi kecoa yang berada diseluruh pelosok istana. Sebenarnya ketakutan semua anggota kerajaan dengan kecoa ini sudah dimulai dari 3 generasi sebelumnya, menurut rumor yang beredar, semuanya dikarenakan sebuah kutukan dari seorang penyihir.

Jauh dari istana, di sebuah sudut perbatasan kerajaan di bawah tanah yang ditumbuhi sebuah pohon pisang, hiduplah sebuah keluarga kecoa, mereka hanya hidup berempat saja, kakek, ayah, ibu dan anak kecoa, anak kecoa yang bernama Fabienne.

Setiap hari Fabienne duduk disofa yang menghadap keluar jendela, dari situ dia biasa melihat aktivitas diluar tanah, hatinya begitu sedih karena dia ingin sekali keluar dari rumahnya untuk menikmati dunia luar. Tak terasa ia menitikkan air mata. Ibunya yang melihat merasa sangat prihatin, kemudian dia memberitahukan ayahnya.

“Ayah, ibu kasihan melihat Fabienne, dia begitu ingin keluar rumah. Dia sudah besar, mungkin sudah saatnya dia mengetahui hal yang sebenarnya.”

“Iya ibu betul. Nanti ayah akan coba beritahukan kakek masalah ini, dan biar kakek nanti yang bicara dengan Fabienne.”

Akhirnya, Ayah berhasil membujuk kakek untuk memberitahukan Fabienne dan pada suatu malam, mereka bertiga memanggil Fabienne.

“Fabienne, kamu sekarang sudah besar, sudah saatnya tahu suatu rahasia besar keluarga kita.” Kata kakek.

Fabienne tidak berkata apa-apa. Dia memperhatikan dengan seksama kakeknya berbicara.

“Sebenarnya, kakek buyutmu adalah seorang raja.”

“Percuma, biar keturunan raja, kalau hanya raja kecoa sama saja bohong.” Fabienne merengut.

“Tentu saja maksud kakek kita ini keturunan Raja manusia. Kamu dengan pangeran yang ada di istana itu punya kakek moyang yang sama loh.”

Wajah Fabienne berubah ceria, dia berdiri dan mendekati kakeknya, “Betul kek? Aku ini seorang putri?”

“Betul.”

“Tapi, kenapa aku jadi kecoa? Kakek pasti bohong.”

Kakeknya mengusap rambut Fabienne, “Kakek tidak bohong, kita ini bukan kecoa asli tapi manusia yang dikutuk menjadi kecoa.”

Fabienne memandang kakeknya tidak percaya.

“Kalau kecoa asli tak akan bisa berubah wujud menjadi manusia, seperti kita ini, lihat kamu berwujud manusia kan? Kamu hanya akan berubah wujud menjadi kecoa kalau terkena air. Dan saat kita menjadi seekor kecoa, kita juga mempunyai sayap yang berbeda dengan kecoa yang biasa, sayap kita tidak coklat tapi putih bulat-bulat hitam seperti polkadot. “

“Terus, mengapa kakek buyutku dikutuk?”

“Dahulu, waktu kakek buyutmu masih muda, dia seorang pangeran yang tampan, dia berharap menjadi raja mengalahkan kakaknya. Tapi dia menggunakan cara yang kotor, kebetulan ada seorang gadis yang begitu mencintainya, tapi gadis itu anak seorang penyihir dan kakek buyutmu memanfaatkannya untuk membantunya menjadi raja. Dia berjanji akan menjadikan gadis itu permaisurinya. Namun saat dia berhasil menjadi raja dia mengingkari janjinya dan membuat penyihir marah karena telah menyakiti anak gadisnya. Dia langsung mengutuk kakek buyutmu menjadi seekor kecoa, namun ternyata karena begitu cintanya gadis itu terhadap kakek buyutmu, dia pun merubah dirinya menjadi seekor kecoa juga. Penyihir itu merasa menyesal dan berusaha mengembalikan anaknya menjadi manusia kembali tetapi tidak bisa, tetapi sebelum mati dia bersumpah, bahwa kutukan menjadi kecoa itu akan hilang kalau pangeran yang sudah menjadi kecoa mau menikah dengan anak penyihir yang menjadi kecoa juga, dan nanti anak keturunan mereka harus bisa mendapatkan cinta yang tulus dari seorang pangeran atau putri raja. Tapi sayang ternyata Kakak dari kakek buyutmu mendengar sumpah itu dan dia tidak mau keturunannya berhubungan dengan kakek buyutmu. Dia memerintahkan untuk membasmi semua kecoa dinegeri ini sampai sekarang.”

Fabienne sedih mendengar cerita kakeknya.

“Itulah mengapa kita tidak bisa sembarangan keluar dari sini, tapi kamu harus tahu kalau sebenarnya kakek mengharapkan sesuatu darimu.”

Fabienne menatap kakeknya.

“Kamu gadis yang cantik, kakek harap kamu bisa bertemu dengan pangeran dan membuatnya jatuh cinta padamu. Tinggal kamu harapan keluarga kita satu-satunya, kalau tidak keturunan kita habis sampai disini saja,”

“Bagaimana caranya? Aku saja tidak pernah keluar dari sini.”

“Iya, kakek sudah memikirkan caranya.”

“Bagaimana?”

“Kakek sudah mencari jalan bagaimana kamu bisa keluar dari sini, saat yang paling tepat kamu bisa keluar dari sini adalah saat musim panas dan pada saat bulan purnama adalah waktu dimana tubuh kita mempunyai kekuatan untuk berubah menjadi manusia.”

“Mengapa harus musim panas kek?”

“Iya kalau di musim panas, kerajaan biasanya akan mengadakan pasar malam setiap hari sepanjang musim dan suasana kerajaan akan sangat ramai jadi kemungkinan kita untuk berbaur dengan manusia yang lain akan aman. Kalau musim salju kamu tak akan bisa keluar karena tubuh kita tidak kuat dengan dingin, kita bisa mati.”

Fabienne mengangguk angguk mengerti,

“Dan beberapa hari lagi akan masuk bulan purnama dimusim panas, jadi kamu bersiap-siap lah, kakek dan ayahmu sudah membuat terowongan menuju istana kerajaan.”

***

Akhirnya saat yang dinanti pun tiba. Fabienne mempersiapkan diri, ibunya sudah membekalinya pakaian manusia yang akan dipakai nanti, ayahnya membuatkan sepasang sepatu dari karet agar dia tidak mudah terkena air. Dan kakeknya memberikan sebuah scarf.

“Scarf ini untuk menutupi lehermu. Jangan sampai orang lain tahu terutama raja kalau kamu memiliki tanda dileher kamu yang berbentuk kecoa. Karena mereka akan membunuhmu.”

Fabienne mulai merasakan ketakutan, dia menangis, ibunya memeluknya untuk menenangkan.

“Terowongan ini akan berakhir disebuah gudang bahan makanan. Nanti setelah disana cobalah kamu usahakan untuk bekerja menjadi pelayan agar kamu mempunyai kesempatan untuk bertemu pangeran.”

Fabienne mengangguk dengan ragu.

Setelah memasukan semua keperluannya dalam sebuah tas ransel Fabienne mulai memasuki terowongan. Sesampainya diujung lorong dia membersihkan gaunnya yang sedikit kotor karena debu dan tanah dari dalam terowongan, matanya menjelajah tempat dia berdiri sebuah ruang besar yang penuh dengan bahan makanan. dia membuka pintu gudang, ada sebuah taman yang sangat indah dengan sinar matahari yang cerah, tampak beberapa orang lewat tapi sepertinya semua sedang sibuk sehingga tidak ada yang memperhatikan dirinya keluar dari gudang.

Fabienne mulai berjalan berkeliling, dia merasakan udara yang berbeda dari tempatnya biasa tinggal, wangi bunga, udara yang segar, tiba-tiba dia teringat dengan keluarganya dan merasa sangat sedih karena selama ini keluarganya tidak pernah merasakan hidup diluar.

Fabienne duduk berjongkok disudut taman, dia mulai menangis sambil menutup wajahnya dilutut.

“Siapa kamu?”

Sebuah suara mengagetkannya, dia segera berdiri dan melihat arah suara itu. Seorang Pria tampan berdiri didekatnya, tinggi memakai baju yang sangat bagus gemerlapan, wajahnya tampan dan sangat putih. Fabienne memandangnya tak berkedip, pria itu memandangnya penuh selidik.

“Siapa kamu? Mengapa menangis ditaman istana ini?” Pria memandang Fabienne dari mulai atas sampai bawah, memandang gaun merah mudanya yang sederhana, sepatu karet warna senada dan tas ranselnya yang terjatuh ditanah.

“A…ku Fabienne, aku dari perkampungan rakyat miskin, sebenarnya aku kesini ingin mencari kerja di istana. Tapi kau tidak tahu siapa yang harus aku temui disini.” Fabienne mengusap air matanya, dia berharap alasannya bisa dipercaya.

“Oh begitu, ya sudah aku akan menolongmu. Aku akan memintamu jadi seorang pelayan di sini.”

Fabienne menatap wajah pria itu tak percaya, senyumnya mulai merekah,

“Betulkan? Tapi anda siapa?”

Pria itu melihat senyumnya dengan takjub, ternyata gadis ini sangat cantik, kulitnya sangat putih seperti dirinya.

Pria itu tersenyum lebar, “Aku Aaron, pengeran di istana sini.”

Fabienne terkejut matanya tak lepas memandang pangeran Aaron. Dan ketika dia sadar dia segera menjatuhkan lututnya. “Maaf pangeran, saya sudah lancang.”

Pangeran Aaron tertawa, dia segera menarik tangan Fabienne membantunya berdiri.

***

Akhirnya Fabienne menjadi pelayan istana, dia mengerjakan apa saja asal tidak berhubungan dengan air, dia begitu bersemangat, pangeran sering menemuinya didapur. Fabienne sangat menyukai pangeran Aaron, dia sangat baik terhadapnya. Bahkan dia hampir lupa dengan tugasnya semula, bagi dia berada didekat pangeran Aaron adalah saat yang paling membahagiakan dalam hidupnya.

Pangeran Aaron juga seperti menemukan hal menarik dalam hidupnya, dia merasa tidak kesepian lagi, Fabienne membuat hari-harinya cerah dengan senyum cantiknya. Hampir setiap hari dia berkunjung ke dapur istana untuk bertemu dengan fabienne.

Dan hari ini dia mau memberinya kejutan, dia membawa sebuah akuarium bulat yang berisikan seekor ikan mas berwarna merah. Dia melihat Fabienne tersenyum melihatnya datang dan segera menghampirinya.

Fabienne berlari menghampiri pangeran Aron dengan semangat, tapi dia segera menghentikan langkahnya begitu melihat air yang berada didalam akuarium dan segera berbalik berusaha lari tapi dia menabrak seorang pelayan yang sedang membawa wajan besar berisi jelantah panas. Dia terjatuh dan jelantah dari dalam wajan tumpah mengenai tangan kanannya, Fabienne menjerit kesakitan.

Pangeran Aaron berlari menghampiri, dia melihat tangannya yang merah.

“Cepat panggil dokter istana!” teriak pangeran Aaron kepada semua orang yang berada didapur, semua orang pun segera berlari keluar dapur hingga tinggal dia dan Fabienne.

“kamu harus mendinginkan tanganmu dengan air dingin dulu untuk pertolongan pertama.”

“Oh jangan, Aku tidak apa-apa kok.” Fabienne merasa ketakutan mendengar kata air.

Pangeran Aaron meraih tangan Fabienne yang semakin memerah, segera dia memasukan tangan itu kedalam akuarium yang dibawanya tadi tanpa persetujuan Fabienne yang langsung berteriak mencegah, “Jangan!” tapi semuanya terlambat.

Fabienne merasakan tubuhnya berguncang hebat, dia berangsur2 berubah, pertama sayapnya muncul dari pundaknya, tubuhnya mulai mengecil, sungut keluar dari sela-sela rambutnya. Dan akhirnya dia berubah menjadi seekor kecoa.

Pangeran Aaron sangat terkejut, dia memandang tak berkedip perubahan Fabienne menjadi seekor kecoa. Setelah sadar dia ketakutan melihat kecoa dihadapannya dan segera meraih sebuah sapu lidi yang berada didekatnya untuk memukul kecoa itu.

‘Tolong jangan bunuh aku.” Pangeran Aaron menghentikan niatnya, dia mendengar kecoa itu bicara.

“Siapa kamu sebenarnya?”

“Tolong beri aku kesempatan menjelaskannya.”

Akhirnya Pangeran Aaron menjatuhkan sapu lidinya dan mencoba mendengarkan penjelasan Fabienne itu. Setelah selesai bercerita, fabienne melihat Pangeran Aaron menangis.

“Mengapa pangeran menangis?”

“Jadi kamu hanya pura-pura baik padaku agar aku menyukaimu dan kamu bisa lepas dari kutukan itu?”

“Tentu saja tidak, aku betul menyukaimu, makanya aku berusaha untuk selalu menjadi manusia.”

Pangeran menatapnya, tangannya diulurkan meraih kecoa itu dan diletakan diatas telapak tangannya.

“Aku akan menjadikanmu dan keluargamu manusia kembali, tapi bukan untuk menghilangkan kutukan itu. Tapi karena aku tidak ingin kehilangan dirimu.”

“Fabienne, maukan kau menjadi istriku?”

Secara perlahan, Sayap fabienne copot terlepas dari pundaknya dan dia berangsur-angsur kembali menjadi seorang gadis cantik, seorang putri.

***


Oleh: Dian Puspitasari

Keyword: Pohon pisang, Polkadot, Salju, Pasar malam, Jelantah

Cerpen ini dilombakan dalam event Lomba Fiksi Fantasi yang diadakan oleh Ninelights Production

Link lomba : http://9lightsproduction.multiply.com/journal/item/12/Lomba_Fiksi_Fantasi_2012


Labels : Free Wallpapers | Supercar wallpapers | Exotic Moge | MotoGP | Free Nature | car body design

7 komentar:

silahkan menyimak...mudah2an suka *suguhin kopi jahe* :D

 

Kami locked postingan ini. Dilarang mengedit dan atau set for contact sampai lomba selesai dilaksanakan yah...

Terima kasih sudah berpartisipasi dalam #LombaFiksiFantasi2012. :)


-Panitia-

 

akhh so switttt..
cee dukung dech mbak...
smoga menang
aminnnnnn

 

@ninelights: oke siappp makasih :)
@cee tq: hehehehe doain ya cee...:)

 

pasti onnie
andaikan aku si kecoak itu...wkwkwkwkw gubraakkkkkk

 

@cee tq: yee ini kan kisah fantasi...kl cerita beneran sih...aku jg mau xixixixi *saingan kita*